Buah sawit photo by pixabay |
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bervariasi tergantung pada umur tanaman, dimulai dari fase awal pertumbuhan hingga usia puncak 25 tahun.
Meskipun demikian, secara umum, harga TBS per kilogramnya relatif stabil di pulau-pulau utama penghasil sawit seperti Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Di daerah-daerah ini, harga TBS mengikuti pola yang serupa meskipun dengan variasi tertentu berdasarkan umur tanaman. Sebagai contoh, untuk tanaman berumur 3 tahun, harga TBS sekitar Rp 2.241,50 per kilogram, naik secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia tanaman, dan mencapai kisaran Rp 2.652,91 per kilogram untuk tanaman berumur 25 tahun.
Konsistensi harga ini mencerminkan dinamika industri kelapa sawit di Indonesia yang merupakan salah satu pemain utama dalam pasar global untuk komoditas ini.
Harga Sawit Bervariasi dari Waktu ke Waktu
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terus mengalami fluktuasi yang signifikan setiap minggunya. Dalam beberapa minggu terakhir, tercatat perubahan harga yang mencolok di daerah-daerah seperti Riau dan Kalimantan Tengah.
Fluktuasi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga minyak sawit mentah (CPO) dan kondisi permintaan global. Pergerakan harga yang naik atau turun secara tajam mencerminkan volatilitas yang khas dalam pasar komoditas perkebunan.
Sawit Mengikuti Hukum Permintaan - Penawaran
Harga TBS sawit mengikuti prinsip dasar hukum ekonomi, yaitu hukum permintaan dan penawaran. Peningkatan permintaan terhadap CPO dan produk turunannya, seperti kernel sawit, secara langsung mempengaruhi harga TBS sawit.
Umus sawit turut menentukan harga buahnya. Sawi yang berumur 10-20 tahun mengalami peningkatan harga yang signifikan. Faktor lain seperti kebijakan pemerintah, kondisi cuaca, dan dinamika pasar global juga berperan dalam penentuan harga sawit di tingkat lokal dan regional.
Data terbaru menunjukkan tren positif kenaikan harga TBS sawit, memberikan harapan bagi petani dan industri perkebunan. Contohnya, harga TBS untuk tanaman berumur 10-20 tahun mencapai Rp2.731,44/kg, menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam periode tertentu.
Peningkatan harga ini memberi dorongan kepada petani untuk meningkatkan kualitas produksi mereka, sambil memanfaatkan kondisi pasar yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan. Regulasi yang efektif dan pengelolaan yang baik dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan turut berkontribusi dalam stabilisasi harga dan peningkatan pendapatan bagi para petani sawit.
Harga Sawit Kurang Lebih Sama di 3 Pulau Penghasil Sawit di Indonesia
Harga sawit per tandan buah segar (TBS/kg) bervariasi sesuai dengan umurnya, dengan rata-rata di beberapa daerah seperti Kalimantan, Sumatera, dan Riau memiliki pola harga yang serupa:
- Umur 3 tahun: Rp 2.241,50/kg
- Umur 4 tahun: Rp 2.556,56/kg
- Umur 5 tahun: Rp 2.714,30/kg
- Umur 6 tahun: Rp 2.834,88/kg
- Umur 7 tahun: Rp 2.893,99/kg
- Umur 8 tahun: Rp 2.928,37/kg
- Umur 9 tahun: Rp 2.929,72/kg
- Umur 10-20 tahun: Rp 2.912,28/kg
- Umur 21 tahun: Rp 2.864,12/kg
- Umur 22 tahun: Rp 2.817,34/kg
- Umur 23 tahun: Rp 2.768,03/kg
- Umur 24 tahun: Rp 2.713,68/kg
- Umur 25 tahun: Rp 2.652,91/kg
Data harga rata-rata sawit di 3 pulau penghasil “emas hjau” ini menunjukkan konsistensi relatif dalam harga TBS sawit meskipun dengan variasi yang tergantung pada umur tanaman, mencerminkan dinamika kompleks dalam industri perkebunan sawit di Indonesia.
(Rangkaya Bada)
Post a Comment